Welcome..........
Buat anda yang ingin tampil cantik...
Dapatkan katalog oriflame edisi GRATIS.
Cukup Hub : 021-32082626
SMS : 081210543888
dan dapatkan discount 20% untuk setiap item dimanapun anda berada.

Google Search

Adsense

Tuesday, September 16, 2008

Book " The Last Lecture " [Randy Pausch]


The Last Lecture goes beyond the now-famous lecture to inspire us all to live each day of our lives with purpose and joy

“We cannot change the cards we are dealt, just how we play the hand.”
—Randy Pausch

A lot of professors give talks titled “The Last Lecture.” Professors are asked to consider their demise and to ruminate on what matters most to them. And while they speak, audiences can’t help but mull the same question: What wisdom would we impart to the world if we knew it was our last chance? If we had to vanish tomorrow, what would we want as our legacy?



When Randy Pausch, a computer science professor at Carnegie Mellon, was asked to give such a lecture, he didn’t have to imagine it as his last, since he had recently been diagnosed with terminal cancer. But the lecture he gave—“Really Achieving Your Childhood Dreams”—wasn’t about dying. It was about the importance of overcoming obstacles, of enabling the dreams of others, of seizing every moment (because “time is all you have...and you may find one day that you have less than you think”). It was a summation of everything Randy had come to believe. It was about living.

In this book, Randy Pausch has combined the humor, inspiration and intelligence that made his lecture such a phenomenon and given it an indelible form. It is a book that will be shared for generations to come.

Banyak profesor menyampaikan ceramah berjudul “Kuliah Terakhir.” Mereka diminta untuk memikirkan kematian mereka dan merenungkan hal-hal apa saja yang paling berarti bagi mereka. Sementara mereka berbicara, hadirin mau tak mau memikirkan pertanyaan yang sama, yaitu “kearifan apa yang akan kita tanamkan kepada dunia jika kita tahu ini kesempatan terakhir kita? Jika kita harus mati besok, apa yang kita inginkan sebagai pusaka atau warisan kita?”

Ketika Randy Pausch—seorang profesor ilmu komputer di Carnegie Melon—diminta memberikan ceramah semacam ini, dia tidak perlu berkhayal bahwa itu adalah ceramahnya yang terakhir. Karena, tidak lama sebelumnya, dia didiagnosa menderita kanker yang mematikan, sementara hidupnya sudah dipastikan hanya tinggal beberapa bulan lagi. Mengejutkannya, kuliah yang dia sampaikan justru bukan tentang kematian. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, kuliah inilah yang mengubah seluruh sisi kehidupannya dan memberi dampak positif terhadap hadirin yang mendengarkannya. Lalu apa sebenarnya isi kuliahnya? Dalam buku ini, Randy Pausch menggabungkan humor, inspirasi, serta kecerdasan yang membuat kuliahnya begitu fenomenal, dan memberi wajah atas kuliah itu dengan penampilan yang teguh.

Inilah buku yang akan terus dinikmati bersama selama beberapa generasi mendatang. Randy Pausch, seorang profesor di bidang Ilmu Komputer, Ilmu Komputer Interaksi Manusia, dan bidang Desain di Universitas Carnegie Mellon. Sejak tahun 1988 hingga 1997, dia mengajar di Universitas Viginia, dan memenangkan penghargaan guru dan peneliti.

Dia juga bekerja bagi perusahaan Adobe,Google, Electronic Arts (EA), dan Walt Disney. Dia tinggal di Virginia bersama istrinya dan tiga orang anaknya. Jefrey Zaslow, seorang kolumnis bagi Wall Street Journal, yang menghadiri Kuliah Terakhir yang ditulisnya hingga mendapatkan sorotan dunia. Dia tinggal di kota Detroit bersama anak dan istrinya. Untuk mempelajari lebih jauh

No comments:

Powered By Blogger